Seorang Muslim boleh mencari rezeki dengan bekerja sebagai pegawai, baik pemerintahan, perusahaan, maupun perorangan, selama dia mampu memikul pekerjaan yang dijalani dengan menunaikan kewajiban-kewajiban dari pekerjaan tersebut. Dengan kata lain, seorang Muslim tidak boleh memaksakan diri untuk bekerja di bidang yang bukan keahliannya, terutama yang berhubungan dengan jabatan di pemerintahan dan pengadilan. Karena dua jenis pekerjaan ini adalah yang paling sering di bahas dalam Al-quran dan Al-hadist.

Abu Hurairah meriwayatkan behwa Rasulullah saw. bersabda, "Celakalah para pemimpin, celakalah para kepala, celakalah para bendaharawan. Sesungguhnya, pada hari kiamat akan ada kaum yang kulitnya digantungkan pada binatang, kemudian diulurkan di antara langit dan bumi. Hukuman itu diberikan kepada meraka yang tidak menguasai pekerjaannaya."

Selanjutnya, Abu Dzarr meriwayatkan, "Aku berkata, 'Wahai Rasullullah, pekerjakanlah aku pada jabatan tertentu.' Kemudia Rasulullah saw. menepuk pundakku dan bersabda, 'Sesungguhnya engkau adalah lemah. Jabatan itu amanat, yang pada hari kiamat akan menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi mereka yang mengambil jabatan itu dengan haknya dan memenuhi kewajiban yang mesti dipenuhinya."

Dari sisi yang lain, sebaiknya seorang Muslim tidak berambisa dengan subuah jabatan walaupun dia memiliki kompetisi untuk jabatan itu. Anas meriwayatkan bahwa Rasululah saw. bersabda, "Barang siapa mencari jabatan dan meminta pertolongan untuk mendapatkan jabatan tersebut, maka dia akan dibebaninya. Namun, jika jabatan itu ditetapkan untuk dirinya, makan Allah akan mengutus satu malaikat untuk menolongnya."

Lain halnya, jika seorang tahu bahwa tidak ada lagi orang lain yang mampu mengisi jabatan itu dan jika dirinya tidak maju, maka urusan itu akan kacau atau berantakan. Hal itu seperti kisah Nabi Yusuf yang dikisahkan dalam Al-Quran saat beliau keluar dari penjara. Beliau menyampaikan kepada Raja Mesir, "Jadikanlah aku bendaharawan negara ini (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaganya, lagi berpengetahuan., (Q.S. Yusuf 12:55).

Begitulah sebaiknya etika seorang Muslim dalam meminta pekerjaan atau jabatan.

Wallahu a’lam bish shawab.